Aku menangis walaupun tak meneteskan air mata, aku berteriak walaupun tak bersuara, aku kecewa walaupun tak tersingkap. Aku marah kepada keadaan kenapa aku begitu mencintai dunia ini, sedangkan Allah SWT menciptakan kampung akherat yang lebih baik. Begitu rapuh iman ini ketika menghadapi masalah yang terus menerus mengerogoti keyakinan. Tapi Ya Rabb yang Maha Pengasih... hamba yakin akan takdir putihmu yang kelak akan memutihkan juga imanku. Mungkin saat ini aku belum pantas untuk tertawa dan bahagia dengan semua atribut dunia mu, tapi aku yakin suatu saat Engkau akan memberikan penawar atas racun hati ini.
Tidak ada yang abadi didunia ini. Termasuk kesenangan dan penderitaan, pasti semua yang berawal akan ada akhirnya. Sedih,senang,galau,bahagia bahkan ajalpun akan ada akhirnya. Sebagai manusia yang mempunyai akal seharusnya kita mampu mengambil semua pelajaran dari hidup pribadi ataupun hidup orang lain. Karena tidak akan cukup waktu untuk kita belajar kalau hanya mengambil hikmah dari kehidupan sendiri. Belajarlah dari kehidupan para orang-orang yang berhasil menakhlukan dunia bahkan menakhlukan dirinya sendiri. Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari dunia yang luas ini. Intinya jangan pernah berhenti merasa dan belajar.
Janji Mu nyata akan takdir setiap manusia, aku sebagai hamba Mu akan menagih janji itu suatu saat ketika aku telah berubah sesuai keinginan Mu. Hamba akan sibuk dengan perbaikan diri dan hamba yakin Engkau akan akan sibuk mencarikan hamba wanita yang telah Kau siapkan untuk ku. Permintaan ku tidak banyak ya Rabb cukupkanlah seorang muslimah yang bisa mejaga kehormatannya, menjaga kehormatan keluarganya dan menjaga kehormatan suaminya kelak untuk menjadi bagian tulang rusuk ku.
Seseorang bertanya kepada ayah Abdullah Ibnul Mubarak,”wahai Mubarak,kepada siapa puteriku dinikahkan? ”Mubarak menjawab, ”kaum Jahiliyah menikahkan dengan sebab kedudukan, kaum Yahudi menikahkan dengan sebab harta, kaum Nasrani menikahkan deng an sebab ketampanan, maka ummat (islam) ini menikahkan dengan sebab agama”. Hal inilah menjadi patokan bagi ku, aku harus memperbaiki diri agar aku bisa mendapatkan seorang istri yang baik pula. Karena Allah SWT menjanjikan kepada kita "Laki-laki sholeh untuk wanita sholeha dan sebaliknya".
Jodoh adalah masalah yang paling ajaib dan paling gaib. Suatu rahasia kehidupan yang tak akan pernah tuntas untuk dimengerti... Bayangkan... Dua anak yang berbeda, tumbuh di lingkungannya masing-masing. Sebagian besar mungkin tidak menyadari kehadiran satu dengan lainnya. Tapi bila saatnya tiba, mereka akan bertemu dan mengekalkan ikatannya dalam tali pernikahan." "Kalau ada wanita atau laki-laki lain yang muncul di antara keduanya, ia akan terjatuh. Ia tak akan mampu melewati bentangan tali sutera yang telah diikatkan pada mereka.... Ah, kau pasti pernah melihat orang yang patah hati bukan? sebagian orang yang bodoh dan tak kuat menahan cobaan, memilih mati daripada patah hati. Bukan takdir yang memilihnya untuk bunuh diri... Itu pilihannya sendiri, ia cuma tak sabar menanti saat pertemuan itu datang. Ketahuilah, Masalah jodoh adalah rahasia Allah... Kau harus dapat berdamai dengan takdirmu.
Yang kulakukan saat ini adalah berdamai dengan takdir, aku ga boleh kalah dengan keadaan yang membuatku galau saat ini. Aku harus menunggu jodoh yang telah disiapkan Allah SWT untuk ku. Wahai calon istriku yang baik, aku akan menyayangi mu sebagaimana aku menyayangi diriku sendiri, aku menghormatimu karena kau wanita yang akan menjadikan ku berarti. Tidak akan setengah hati aku memilikimu, aku akan mencintaimu karena Allah dan akan kujaga cinta kita berdua kelak. Tegurlah aku ketika aku lupa akan janjiku, temani aku ketika aku terpuruk, peringatkanlah aku ketika aku mulai salah dan sayangilah aku ketika aku lemah.
No comments:
Post a Comment