Mario Balotelli, pemain bengal yang juga pahlawan italia saat menghabisi jerman 2-1 di gelaran semifinal euro 2012 ini merupakan pemain yang paling sering menjadi sasaran rasis karena perbedaan dirinya dengan peserta euro lain yang didominasi ras kulit putih.
Mario Balotelli kerap mendapatkan serangan rasis mulai dari dilempar pisang hingga diejek dengan suara-suara monyet dari bangku penonton. Balotelli juga tak pernah ambil diam atas serangan rasis yang dialamatkan kepadanya, ia pernah berujar untuk lebih baik masuk penjara ketimbang membiarkan hidup tersangka yang melakukan hal rasis kepadanya.
Selain kerap diserang dengan perilaku rasis, balotelli juga saat pergelaran EURO 2012 berlangsung acap kali menjadi objek lelucon dan joke dari dalam maupun luar negri, foto-foto joke atau leluconnya yang berbau rasis juga kerap menghiasi media sosial untuk ditertawakan ramai-ramai.
Gerah dengan berbagai perlakuan tak adil itu, balotelli yang pernah berselebrasi dengan menunjukkan kaos bertuliskan “Why Always Me” itu membuat sebuah pernyataan atau surat terbuka yang mengharukan, berikut pernyataannya:
Aku memang adalah seorang pemain italia yang bukan murni darah italia, karena aku adalah pemain yang dinaturalisasi oleh timnas italia.
Orangtuaku berasal dari ghana dan sejatinya akupun begitu, aku dulu dibuang dan disia-siakan oleh kedua orangtuaku, namun ada dua sosok malaikat yang mengadopsiku dan menjadikanku layaknya buah hati mereka.
Aku kerap menderita dengan prilaku rasis orang-orang disekitarku tiap harinya, aku memang adalah orang pertama dengan kulit hitam yang menggunakan jersey timnas italia, namun bukan berarti aku tak pantas memakainya hanya karena aku adalah pria kulit hitam.
Aku tidak marah dengan perilaku rasis mereka, tetapi kisah dan pengalaman hidupku membuat aku bertingkah berbeda dibandingkan orang lain.
Karena itu cobalah pelajari diriku lebih banyak dan introspeksilah sebelum kamu menghinaku atau mengkritikku habis-habisan.
(Mario Balotelli)
sumber : http://www.detikmaya.com/2012/07/inilah-surat-terbuka-mario-balotelli.html
No comments:
Post a Comment