Jika Batavia, yang kemudian berubah nama menjadi Jakarta merupakan sebuah kota Masonik, dibangun VOC sebagai loji terbesar Freemasonry lengkap dengan simbol-simbol IBLIS di dalam tata ruang kotanya.
Serta
sejumlah bangunan penting lainnya yang terdapat di dalamnya. Seperti
kata pepatah, jika sebuah novel kadangkala sering lebih jujur bertutur
tentang sejarah ketimbang buku-buku teks pelajaran di sekolah-sekolah
resmi.
Ditulis
dalam bahasa ringan dan mengalir, novel thriller dengan tempo amat
cepat ini mampu menyuguhkan kejutan-kejutan yang akan mengubah paradigma para pembaca selama ini tentang sejarah bangsa, khususnya sejarah ........TERBENTUKNYA KOTA JAKARTA.
Semuanya dibingkai serta dipertegas dengan sejumlah foto otentik yang menyulitkan bagi siapa saja yang ingin membantahnya.
Mungkin ini satu-satunya novel sejarah dengan hasil kerja
riset yang keras dan berani. The Da Vinci Code-nya Indonesia. Berikut
sedikit uraian dan analisanya kami suguhkan untuk pembaca situslakalaka :
Jakarta dulu bernama Batavia. Kota ini dibangun VOC menurut cetak biru Freemasonry
Hindia Belanda. Kelompok Luciferian ini menyisipkan aneka simbol
Masoniknya di berbagai tata ruang kota, arsitektur gedung dan monumen,
prasasti makam, dan lainnya, yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.
Vatikan pada tahun 1738 dan 1751 menyatakan Freemasonry tidak bertuhan. Dan tahun 1962 Presiden Soekarno membubarkannya.
Namun ANEHNYA pada tahun 2000, Mr GUS DUR menerbitkan Keppres No.69/2000 yang melegalkan kembali Freemasonry
di Indonesia ????. Menurut catatan Dr. Th. Steven dalam “Tarekat Mason
Bebas dan Masyarakat di hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962″,
sejumlah tokoh Indonesia menjadi anggota persaudaraan ini. (jika pembaca
adalah pengunjung situslakalaka tentu bisa "membaca" siapa mereka pada artikel2 yang lalu)
Sekarang,
persaudaraan ini masih eksis sebagai motor utama kaum
Imperialis-Globalis. Di awal Orde Baru, Mafia Berkeley merupakan salah
satu pelayan mereka, dan kini mereka dikenal dengan nama kelompok
Libertarian.
Penggalan episode :
Mereka
berdua pun akhirnya terlibat dalam pembicaraan santai. Dalam pertemuan
pertama yang singkat tersebut Grant mengetahui jika Angelina Dimitrea
berdarah campuran Perancis-Indonesia.
…”Papaku
asli Indonesia dari suku Minangkabau, Kanagarian Silungkang, namun
sudah lama menetap di Paris sejak tidak bisa kembali ke negeri ini
ketika Soekarno ditumbangkan…”
“Seorang eksil?”
Angelina menganggukkan kepalanya.
“Ya,
demikian sebutannya. Papa sering bercerita soal itu. Dulu menjelang
tahun 1960-an, Presiden pertama negeri ini, Soekarno, mengirim ribuan
pemudanya ke negara-negara maju untuk bersekolah. Soekarno ingin,
setelah lulus nanti, para pemuda Indonesia ini bisa memelopori
pembangunan di negerinya sendiri, mengeksploitasi kekayaan alam
Nusantara yang luar biasa banyaknya demi mensejahterakan rakyatnya, jadi
tidak tergantung pada negara-negara asing.
Papaku
termasuk salah satu dari ribuan pemuda tersebut dan mendapat jatah
dikirim ke Jerman. Namun prahara politik di tahun 1965, yang menyebabkan
Soekarno jatuh, membuat papaku dan teman-temannya terkatung-katung di
Eropa dan juga di berbagai belahan dunia lainnya. Penguasa yang baru,
Jenderal Soeharto menyuruh mereka pulang ke tanah air.
Tapi
ketika beberapa pemuda itu pulang, mereka langsung dipenjarakan tanpa
melewati proses pengadilan. Semua Soekarnois saat itu adalah kriminal.
Sebab itu, para pemuda Indonesia itu akhirnya tidak mau kembali ke
Indonesia. Paspor mereka pun dicabut rezim diktatur Suharto. Sejak
itulah mereka menjadi warga dunia. Dari Jerman, papaku sempat hidup di
Amsterdam sebentar, namun kemudian hijrah ke Paris.”
Pembaca pasti tak percaya jika ada yang melebihi kewenangan seorang presiden di negara ini?
Ya,
di atas kertas, presiden tetaplah sosok seorang penguasa yang memiliki
kewenangan yang luas. Namun di dalam mengambil keputusan dalam ranah
kewenangan yang amat luas itu, presiden tetaplah harus mempertimbangkan
banyak faktor, terutama ekonomi. Saya yakin di belakang presiden, ada
orang-orang tertentu, memiliki jaringan kuat dengan sektor ekonomi
dunia, yang sangat berkuasa.
Anda
tentu masih ingat, kejatuhan Soekarno menyebabkan jatuhnya negeri ini
ke dalam cengkeraman imperialis Barat. Paska Soekarno, ada organisasi
tanpa bentuk yang sangat berkuasa dan sangat setia pada majikannya,
Amerika Serikat. Mereka mampu menghitam-putihkan perekonomian bangsa
ini............Mafia Berkeley
Tepat.
Mafia Berkeley sangat berkuasa setelah Soekarno jatuh. Dengan Suharto
mereka bersimbiosis-mutualisma dengan menjadikan bangsa dan rakyat
Indonesia sebagai tumbalnya. Mereka sangat pintar –saya lebih
menganggapnya licik– dalam memperalat angka-angka statistik. Masa
kekuasaan Suharto adalah masa kejayaannya.
Mafia
Berkeley dengan Bappenasnya merupakan gerbang utama masuknya modal
asing dan juga utang ke negeri ini. Setelah Suharto tumbang di tahun
1998, mereka bukannya ikut jatuh namun malah kian berkuasa. Setelah
Suharto, tidak ada pemimpin di negeri ini yang berkarakter kuat dan
berani mengambil sikap.
Organisasi
tanpa bentuk bernama Mafia Berkeley sekarang ini tidak lagi terdengar,
namun saya amat yakin, eksistensi kelompok tanpa bentuk yang sangat
berkuasa seperti mereka itu tetap ada sampai kini. Hanya berbeda dalam
nama, namun pada hakekatnya, tujuannya sama saja… Mereka adalah pelayan
setia pada kelompok inti imperialis-globalis, salah satunya bernama
Bilderberger Group yang memiliki cabang dengan Trilateral Commission dan juga CFR (Council on Foreign Relations).
Apakah organisasi tanpa bentuk yang ada di Indonesia ini sekarang yang disebut Neo Liberal?”
Neolib
atau Neo Liberal itu sebenarnya mengacu pada satu madzab ekonomi
kapitalistis yang menghamba pada kepentingan para imperialis-globalis
yang berkumpul di Washington. Dalam skala global, mereka, kaum
Libertarian itu, tidak hanya bergerak dalam sektor ekonomi, tapi juga
bergerak di bidang pendidikan, agama, sosial-budaya, media massa,
hiburan, dan lainnya.
Semuanya
dijadikan sebagai bagian dari industri. Mereka ini dengan bangga
menyebut dirinya sebagai para Libertarian, walau faktanya, mereka sama
sekali bukan pembebas, melainkan penjajah. Mereka merupakan instrumen
bagi kekuatan konspiratif dunia untuk mewujudkan apa yang disebut
................Tatanan Dunia Baru (The New World Order).
sumber : http://www.situslakalaka.info/2012/02/melacak-jejak-freemason-dalam.html
wow...kayaknya bagus kalo baca lengkap...
ReplyDeleteada novelnya gan di artikel satunya penampakan novelnya
ReplyDeleteoke "Revolusi Galau" sudah terlihat penampakan blognya...
ReplyDelete