Benarkah
jatuhnya para diktator di Timur Tengah dan kebangkitan islam di Timur
Tengah adalah bagian dari sandiwara zionis ? Sebagaimana yang di katakan
dan sudah di prediksi sebelumnya pada tahun 2003 silam oleh ustad yang
sekaligus ahli konspirasi dari trinidad and tobago itu ...........
Syeikh Imran Hosein
Pembaca
situslakalaka bisa melihat link videonya ketika beliau memperkirakan
Revolusi Arab pada tahun 2003 silam, perhatikan baik baik mulai pada
menit (3:56) DISINI
Alasan
Syeikh Imran Hossein memprediksi akan pecahnya revolusi Timur Tengah
memang sangat wajar. Dari jauh-jauh hari, Rabi Fischmann, anggota Jewish
Agency for Palestine, di depan UN Special Committee of Enquiry pada 9
Juli 1947 sudah mengatakan bahwa Tanah yang Dijanjikan untuk bangsa
Israel memanjang dari Sungai Nil ke Eufrat. Itu termasuk bagian Suriah
dan Lebanon. Wilayah itu mencaplok wilayah Timur Tengah, tak terkecuali
Arab Saudi.
Jika
pembaca situslakalaka perhatikan, siapakah yang untung dari
terbongkarnya kabel diplomatik yang dilancarkan wikileaks antara Amerika
dengan Negara-negara sekutunya? Israel atau dunia Islam? Di tengah
krisis yang menerpa hampir seluruh Negara Timur Tengah, menariknya hanya
Israel negara yang relatif masih bertahan.
Sejak
tahun 2006, seperti dilansir The Armed Forces Journal, dalam sebuah
laporan berjudul The New maps of muslim world and middle east tergambar
jelas rencana perubahan peta dunia Islam dimana Amerika Serikat akan
memecah berbagai dunia Islam. Yang menarik adalah Saudi yang akan
dipecah menjadi tiga bagian: Sunni, Syiah, dan Sacred state (seperti
daerah istimewa).
Dan
melihat peristiwa akhir-akhir ini, bukan tidak mungkin rencana AS itu
akan cepat terwujud. Posisi Saudi sekarang diserang dari berbagai sudut.
Dari dalam, mereka dihantam liberalisme. Sedangkan di Selatan mereka
akan dikikis oleh Syiah Yaman.
Para
ahli politik dunia Arab menyebutkan bahwa perang antara Saudi dan Iran
sudah berlangsung di perbatasan Saudi-Yaman. Houthi yang lebih taat
kepada Iran dan mempunyai kesamaan ideologi diduga akan menyebarkan
ajaran Syiah di jazirah Arab.
Kita
memang sangat setuju dengan kejatuhan para diktator Arab di berbagai
negara muslim. Namun menggantikan Mubarok, Ben Ali, dan Gaddafi dengan
sistem demokrasi juga adalah anomali. Dimana ada DEMOKRASI, pasti disana
ada YAHUDI.
Sekarang
kita bisa menyaksikan adakah partai-partai muslim yang komitmen untuk
menjadikan Negaranya dengan konstitusi Syariat pasca revolusi?
Di Tunisia, Abdul Hamid Jalashi dari Partai An Nahdhah, mengatakan, “Kami Akan Bekerja Untuk Membangun Masyarakat Sekuler Pluralistik.”
Di
Mesir, dalam pertemuan dengan senator Demokrat (10/12) dari
Massachusetts, pejabat Ikhwanul berjanji untuk menghormati hak-hak sipil
dan perjanjian internasional yang telah ditandatangani di masa lalu,
termasuk mengkaji kembali perjanjian damai Mesir dengan Israel.
Di
Maroko, lebih gila lagi. Dalam sebuah wawancara Al-Arabiya dengan
pimpinan Partai Keadilan dan Pembangunan Maroko, Abdullah bin Kiran,
menegaskan bahwa akan memerintah sebagai partai politik dan bukan sebagai partai religius.
“Agama milik masjid dan kami tidak akan ikut campur dalam kehidupan
pribadi warga,” ujarnya. Bin Kiran juga membantah bahwa partainya akan
memaksakan jilbab pada perempuan Maroko.
Di
Libya, kedutaan besar Israel akan berdiri disana pasca tumbangnya
Gaddafi. Juru bicara oposisi Libya, Ahmad Shabani pun orang yang dekat
dengan Israel. Kepada Koran Hareetz Israel, (2/8/11), ia pernah meminta
Israel untuk turun tangan menengahi kondisi yang berkecamuk di Libya.
“Kami meminta Israel menggunakan pengaruhnya di masyarakat internasional
untuk mengakhiri rezim tirani Gaddafi dan keluarganya,” katanya.
Kenapa
Israel sangat berkepentingan terhadap isu Libya? Karena dalam
skenarionya, Libya akan dijadikan penguatan basis pertahanan Israel
untuk mematangkan rencana mereka menguasai basis Geopolitik Timur
Tengah. Dengan membumikan kepentingan zionis atas Libya, Mesir, Tunisia,
Al Jazair, Somalia, dan Sudan, akan mengukuhkan jalur kekuatan ekonomi
Israel dan otomatis membentuk tatanan dunia baru yang semakin
menghegemoni.
Di
Indonesia, anda tentu mengenal sebuah partai yang keluar dari khittah
awal berdirinya. Kami tak hendak menyebut partai manakah itu, pesan kami
bertaqwalah kepada Allah swt.
Takutlah
kalian akan suatu hari(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti
(pemimpin) itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan
mereka melihat siksa dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus
sama sekali. Dan, berkatalah orang-orang yang mengikuti, 'Seandainya
kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari
mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami'. Demikianlah Allah
memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi
mereka, dan sekali-kali mereka tidak akan ke luar dari api neraka.'' (QS
Al-Baqarah 166-167)
Kita
bermimpi kebangkitan Islam akan dimulai dari Indonesia sedangkan ISLAM
membutuhkan totalitas diseluruh sendi, bukan Toleransi Salah Kaprah atau
Pemahaman Liberal Pluralitas. Sungguh ini hanya bisa dibaca oleh orang
yang bukan sekedar BERAKAL, tetapi juga mempergunakan akalnya.
sumber : http://www.situslakalaka.info/2012/02/imran-hosein-konspirasi-jatuhnya.html
No comments:
Post a Comment