Friday, February 03, 2012

Imran Hosein & Konspirasi Jatuhnya Diktator Timur Tengah


Benarkah jatuhnya para diktator di Timur Tengah dan kebangkitan islam di Timur Tengah adalah bagian dari sandiwara zionis ? Sebagaimana yang di katakan dan sudah di prediksi sebelumnya pada tahun 2003 silam oleh ustad yang sekaligus ahli konspirasi dari trinidad and tobago itu ........... Syeikh Imran Hosein

Pembaca situslakalaka bisa melihat link videonya ketika beliau memperkirakan Revolusi Arab pada tahun 2003 silam, perhatikan baik baik mulai pada menit (3:56) DISINI

Alasan Syeikh Imran Hossein memprediksi akan pecahnya revolusi Timur Tengah memang sangat wajar. Dari jauh-jauh hari, Rabi Fischmann, anggota Jewish Agency for Palestine, di depan UN Special Committee of Enquiry pada 9 Juli 1947 sudah mengatakan bahwa Tanah yang Dijanjikan untuk bangsa Israel memanjang dari Sungai Nil ke Eufrat. Itu termasuk bagian Suriah dan Lebanon. Wilayah itu mencaplok wilayah Timur Tengah, tak terkecuali Arab Saudi.

Jika pembaca situslakalaka perhatikan, siapakah yang untung dari terbongkarnya kabel diplomatik yang dilancarkan wikileaks antara Amerika dengan Negara-negara sekutunya? Israel atau dunia Islam? Di tengah krisis yang menerpa hampir seluruh Negara Timur Tengah, menariknya hanya Israel negara yang relatif masih bertahan.

Sejak tahun 2006, seperti dilansir The Armed Forces Journal, dalam sebuah laporan berjudul The New maps of muslim world and middle east tergambar jelas rencana perubahan peta dunia Islam dimana Amerika Serikat akan memecah berbagai dunia Islam. Yang menarik adalah Saudi yang akan dipecah menjadi tiga bagian: Sunni, Syiah, dan Sacred state (seperti daerah istimewa).

Dan melihat peristiwa akhir-akhir ini, bukan tidak mungkin rencana AS itu akan cepat terwujud. Posisi Saudi sekarang diserang dari berbagai sudut. Dari dalam, mereka dihantam liberalisme. Sedangkan di Selatan mereka akan dikikis oleh Syiah Yaman.

Para ahli politik dunia Arab menyebutkan bahwa perang antara Saudi dan Iran sudah berlangsung di perbatasan Saudi-Yaman. Houthi yang lebih taat kepada Iran dan mempunyai kesamaan ideologi diduga akan menyebarkan ajaran Syiah di jazirah Arab.

Kita memang sangat setuju dengan kejatuhan para diktator Arab di berbagai negara muslim. Namun menggantikan Mubarok, Ben Ali, dan Gaddafi dengan sistem demokrasi juga adalah anomali. Dimana ada DEMOKRASI, pasti disana ada YAHUDI.

Sekarang kita bisa menyaksikan adakah partai-partai muslim yang komitmen untuk menjadikan Negaranya dengan konstitusi Syariat pasca revolusi?

Di Tunisia, Abdul Hamid Jalashi dari Partai An Nahdhah, mengatakan, “Kami Akan Bekerja Untuk Membangun Masyarakat Sekuler Pluralistik.”

Di Mesir, dalam pertemuan dengan senator Demokrat (10/12) dari Massachusetts, pejabat Ikhwanul berjanji untuk menghormati hak-hak sipil dan perjanjian internasional yang telah ditandatangani di masa lalu, termasuk mengkaji kembali perjanjian damai Mesir dengan Israel.

Di Maroko, lebih gila lagi. Dalam sebuah wawancara Al-Arabiya dengan pimpinan Partai Keadilan dan Pembangunan Maroko, Abdullah bin Kiran, menegaskan bahwa akan memerintah sebagai partai politik dan bukan sebagai partai religius. “Agama milik masjid dan kami tidak akan ikut campur dalam kehidupan pribadi warga,” ujarnya. Bin Kiran juga membantah bahwa partainya akan memaksakan jilbab pada perempuan Maroko.

Di Libya, kedutaan besar Israel akan berdiri disana pasca tumbangnya Gaddafi. Juru bicara oposisi Libya, Ahmad Shabani pun orang yang dekat dengan Israel. Kepada Koran Hareetz Israel, (2/8/11), ia pernah meminta Israel untuk turun tangan menengahi kondisi yang berkecamuk di Libya. “Kami meminta Israel menggunakan pengaruhnya di masyarakat internasional untuk mengakhiri rezim tirani Gaddafi dan keluarganya,” katanya.

Kenapa Israel sangat berkepentingan terhadap isu Libya? Karena dalam skenarionya, Libya akan dijadikan penguatan basis pertahanan Israel untuk mematangkan rencana mereka menguasai basis Geopolitik Timur Tengah. Dengan membumikan kepentingan zionis atas Libya, Mesir, Tunisia, Al Jazair, Somalia, dan Sudan, akan mengukuhkan jalur kekuatan ekonomi Israel dan otomatis membentuk tatanan dunia baru yang semakin menghegemoni.

Di Indonesia, anda tentu mengenal sebuah partai yang keluar dari khittah awal berdirinya. Kami tak hendak menyebut partai manakah itu, pesan kami bertaqwalah kepada Allah swt.

Takutlah kalian akan suatu hari(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti (pemimpin) itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan, berkatalah orang-orang yang mengikuti, 'Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami'. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka, dan sekali-kali mereka tidak akan ke luar dari api neraka.'' (QS Al-Baqarah 166-167)

Kita bermimpi kebangkitan Islam akan dimulai dari Indonesia sedangkan ISLAM membutuhkan totalitas diseluruh sendi, bukan Toleransi Salah Kaprah atau Pemahaman Liberal Pluralitas. Sungguh ini hanya bisa dibaca oleh orang yang bukan sekedar BERAKAL, tetapi juga mempergunakan akalnya.
sumber : http://www.situslakalaka.info/2012/02/imran-hosein-konspirasi-jatuhnya.html 

No comments:

Post a Comment

Pages

Gabung Yuk....