Friday, May 04, 2012

KISAH NYATA: sedekah menolak musibah


Dari Wonosobo menuju Jakarta bersama istrinya Mas Andre,teman saya itu, berangkat naik bus malam. Sore hari sekitar jam 05.00 WIB. Matahari mulai redup, mega merah menghias langit menyapu awan – awan , semburat dimana – mana membuat pemandangan sore itu semakin indah saja. Suasana terminal yang hiruk pikuk, riuh rendah oleh pedagang asongan serta kenek bus dan para calo penumpang yang berkeliaran mencari penumpang.
Mas Andre dan istrinya masuk kedalam bus yang dianggap cukup lumayan dijadikan pilihan untuk melakukan perjalanan jauh ini. Tempat duduk sudah hampir penuh, hanya ada beberapa kursi yang masih kosong, mas Andre dan istrinya memutuskan untuk duduk disitu. Sambil menunggu tambahan satu dua orang penumpang lagi, para pedagang asongan dan pengamen jalanan mengambil kesempatan untuk menjajakan dagangannya diatas bus tersebut atau menghibur penumpang dengan nyanyian dan alat musik yang ala kadarnya.
Ada anak kecil dengan pakaian yang lusuh, menenteng keranjang kecil berisi jeruk manis jualannya. Penampilannya yang kurang simpatik, bahasanya yang kurang persuasif untuk menarik minat pembeli, menjadikan jeruk jualannya tidak laku di bus itu, mungkin juga di bus –bus yang lain dihari itu, atau bahkan mungkin dihari – hari yang lain. Mas Andre merasa kasihan melihat anak itu. kasihan karena nampaknya ia anak yang kurang beruntung, dari tutur bahasanya menunjukkan anak yang kurang terlatih mengkomunikasikan dagangannya. Mungkin juga tidak ada sekolahnya, atau mungkin pernah sekolah kemudian putus sekolahnya.
Mas Andre membisikkan kalimat ketelinga istrinya yang ada di samping kanannya, :“ Beli saja jeruk itu barang Rp. 10.000,- rupiah saja. “ katanya.“ Jeruknya kelihatan kurang bagus, agak layu-layu gitu ?………..” sahut istrinya.“ Ndak Apa –apa, untuk nolong saja anak itu, kasihan jualan jeruknya ndak ada yang mau beli. Kita harus bantu dia, biar gembira”, saran Mas Andre kepada istrinya.Sang istri pun merogoh kantungnya, dipanggilnya si anak kecil penjual jeruk itu. dikeluarkan uang Rp.10.000,- dan dibayarkan untuk membeli jeruk itu.“ Terimakasih……………plariiii………sssss” anak itu gembira sekali.“ Jeruk-jruuuuk………. siapa lagi beli …………………” anak itu menawarkan.Orang laki- laki yang duduk disebelah Mas Andri di kursi yang lain berkata :“ Mas lha wong jeruk layu gitu kok dibeli……….mana enak rasanya?”.
“ Ndak apa – apa pak, untuk menghibur penjualnya saja kok”. Timpal Mas Andre.
Bus pun mulai merangkak berjalan, keluar terminal dan melaju kencang dijalan raya menuju Jakarta. Mas andre meletakkan tas Eigernya yang berisi Laptop, handuk , pakaian ganti di bagasi diatas tempat dudunya. Cuaca semakin gelap, shalat magrib terpakasa dilakukan sambil duduk diatas bus bersama lajunya perjalanan. Semakin lama semakin malam, rasa ngantukpun tak terhindarkan. Air Condtioner membuat badan semakin lama semakin menggigil. Sang istri pun menggoyang pundak Mas Andri yang sedang puncak – puncaknya ngantuk.“ Ambil sarung……….di tas itu, saya kedingingan, untuk selimut”. Kata istrinya. Dengan sangat berat perasaan, mata sudah lelah sekali, Mas andre bangkit dari tempat duduknya mengambil tasnya yang ada di atas bagasi. terkejut luarbiasa, karena ternyata tas Eiger miliknya terbuka.Seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia terus membolak –balik tasnya dan merogohnya berulang ulang. Dengan degup jantung yang kencang , suara lirih bergetar, ia berkata setengah berbisik kepada istrinya :“ Astaghfirullah…..Laptop kita hilang ……..”.“ ……Astaghfirullah….???……..Laptop kita Hilang??? …” tanya istrinya penuh keterkejutan.“ ……..Tas kita dibongkar orang………..” …….Waduh……..gimana?………..”
“ Lapor saja sama pak sopir……..” kata istrinya.
Mas Andri pun setuju dengan saran istrinya tersebut. Mas Andre pun bangkit dari kursinya menuju kedepan mendekati sang sopir.“ Maaf Pak sopir………..saya mau minta tolong pak……….” .“ Ya …..ada apa ? “ sang sopir menimpali.“ Maf pak …….saya kehilangan barang di dalam tas saya…..saya minta bantuan bapak untuk berhenti di pos polisi pak…………..” jelas mas Andre.“Bisa mas…….tapi ini masih jauh kantor polisinya. Kurang lebih setengah jam lagi…” kata pak sopir.“Ya…kalau begitu…..saya minta izin mau melakukan penggeledahan pak.???” Pinta mas Andre.
“ hmm……..oh…..Silahkan mas….” kata pak sopir agak ragu
Mas Andre berdiri mengambil posisi di samping pak sopir menghadap kearah semua penumpang.
” Assalamu Alikum warahmatullah wabarakatuh…maaf , bapak – bapak serta ibu-ibu seluruh penumpang di bus ini. Saya harus berdiri didepan bapak-bapak dan ibu-ibu berhubung ada masalah yang perlu saya sampaikan. Semoga tidak menjadi gangguan bagi kita semua. Maaf …..kepada semuanya tidak bermaksud menuduh ataupun berprasangka negatif kepada semuanya. Saya kehilangan barang, yaitu laptop di tas saya ( sambil menunjukkan tasnya yang robek di bongkar orang yang mencurinya ) ini, oleh karenanya saya mohon izin kepada semuanya untuk melacak dimana laptop saya berada.” Demikian mas Andre menyapaikan permohonan izin melakukan penggeledahan.
Setelah semua menyetujuinya, mas Andrepun bekerja menggeledah satu persatu barang – barang milik penumpang. Ternyata tidak ditemukan sama sekali laptop yang dimaksud, tetapi setelah terus dilakukan pencarian ternyata laptop itu kemudian ditemukan di tumpukan barang paling belakang. Nampaknya ada yang sengaja menyembunyikannya disitu. Tetapi siapa orangnya?? Mas Andre yakin pelakunya masih ada di dalam bus, karena bus ini belum pernah berhenti ataupun menurunkan penumpang sepanjang jalan sebelumnya.
Alhamdulillah……….akhirnya laptopnya ketemu juga, Walaupun cargernya tidak ditemukan. Mas Andre mengatakan kepada pak sopir agar tetap diusahakan berhenti di kantor polisi di depan, karena masih ada yang belum ketemu, yaitu carger. Pak sopir pun menyetujuinya. Bus melaju kencang seolah tidak mau tahu apa yang sedang terjadi di dalamnya. Tetapi kemudian bus berhenti…..menurunkan tiga orang penumpang ditengah jalan yang sebenarnya masih jauh dari perkampungan atau permukiman penduduk ataupun kota.
Melihat tiga orang turun dari bus dengan tampang mencurigakan , mas Andre pun penasaran , siapa sebenarnya mereka ??? mas Andre pun bertanya kepada sopir :“ Maaf pak sopir, kok ada penumpang turun ditengah sawah ??? “ tanya mas andre serius“ Biasa mas , penjual kain mereka itu………sudah langganan turun disini…..” kilah pak sopirNdak lama kemudia kelihatan dari jauh papan nama kantor polisi. Mas Andre pun bersuara keras :“ Pak ,pak ..pak berhenti depan kantor polisi pak….!!!”Sang sopirpun menurut, bus diberhentikan di depan kantor polisi. Mas Andre turun dari bus, menemui beberapa personil polisi yang sedang duduk – duduk sambil nonton TV, kemudian bicara dengan mereka, mengemukakan masalahnya dan meminta bantuannya. Polisi naik keatas bus, setelah permisi kepada seluruh penumpang sejurus kemudian menggeledah seluruh barang – barang bawaan para penunpang, membuka tas mereka. Tidak ada yang ditemukan. Terus membongkar tumpukan tas di bagian belakang… disudut belakang bis itulah ditemukan carger laptop itu.Lega rasanya…….mas Andre mengucapkan terimakasih kepada pak polisi.Ada yang terlintas di pikiran mas Andre. Tentang tiga buah gelas Aqua yang ada di dalam tas laptop miliknya. Dia tidak merasa memasukkannya, tidak sengaja membawanya ??? tapi kok ada ….??? jumlahnya pas betul dengan tiga orang penumpang yang turun di tengah jalan sebelum sampai perkampungan ataupun kota…..???Istrinya berkata kepadanya : “ Wah……jadinya tas kita rusak….jebol semua gini….” keluh istrinya.
“ Tidak apa – apa….yang penting laptopnya ketemu….” sergah mas Andre
Tidak lama kemudian, orang yang duduk disamping Mas Andre , (yang mengatakan bahwa, mengapa mas Andre membeli jeruk yang layu kepada anak kecil itu ? )karena sejak tadi, merasa gelisah setelah melihat kejadian hilangnya laptop mas Andre , karena sebenarnya dia meletakkan tasnya di dekat tas Eiger mas Andre juga. Isinya adalah uang sebesar Rp. 6000.0000,- untuk calon pengantin, anaknya. Jangan – jangan hilang juga……..
Terdorong rasa penasaran , diapun bangkit darikursinya , mengambil tas miliknya, dan………………..kaget luar biasa…………..tas terbongkar juga ……….dan hilang uangnya Rp. 6000.0000,- itu……..
Sungguh paniklah ia dan seluruh penumpang bus …….heboh di dalam bus. Tetapi uang itu tetap tidak ketemu………….
“ Luar biasa…….luar biasa……. Allah menolong kita karena kita menolong hambanya” kata mas Andre kepada istrinya .
“ Kita beli jeruk 10.000,- dari anak tadi dengan niat menolong supaya dagangannya laku, Allahpun menolong kita….. seandainya kita tidak menolongnya …….saya yakin laptop kita sudah dibawa lari…….alhamdulillah Allah menahannya tetap didalam Bus itu”
Pembaca sekalian, ada pelajaran yang kita dapat dari kisah nyata diatas. Sedekah itu menolak balak…….mari kita rajin – rajin bersedekah, berinfak di jalan Allah. ada fenomena menarik didalam kisah nyata tersebut : 1. mas Andre yang mau menolong penjual jeruk dengan cara membeli jeruknya yang tidak laku, 2. orang yang duduk disamping mas andri dan mempertanyakan mengapa mas Andre membeli jeruk layu itu. yang satu laptopnya ketemu dan yang lain hilang uangnya. Tentu anda bisa merasakannya bukan…..??? Anda yakin atau tidak adalah hak anda.
Selanjutnya tanpa bermaksud memprovokasi anda, semata – mata ingin menyampaikan dakwah, dan insya Allah manfaatnya akan kembali kepada kita semua, Kami mengajak anda untuk berpartisipasi membangun lembaga pendidikan bagi dhu’afa’ di Medan Sumatera utara , diatas lahan dua hektar di kelurahan Sari Rejo Polonia. Insya Allah bantuan kita untuk Allah , menjadi asbab terhalangnya kita dari sentuhan api neraka. Kami membuka peluang partisipasi anda untuk investasi akherat dengan bantuan Semen, pasir, batu bata, kayu , atap seng ataupun keramik, tidak harus berbentuk uang, seberapapun jumlahnya, yang penting ikhlas.

No comments:

Post a Comment

Pages

Gabung Yuk....