Khair adalah seorang lelaki yang mempunyai watak lembut, dia suka memperlakukan orang lain sebagaimana dirinya sendiri. Abdullah Khair pada dasarnya seorang pengusaha yang sukses, walapupun pada mulanya dia memiliki kehidupan yang hedonis, akan tetapi rupanya bisa berubah. Perubahan sikap Khair hanya karena 2 hal yaitu
pertama :
kedua :
Dari dua hal tersebut itulah kehidupan Khair mulai berubah. Dia berupaya mengisi hari-harinya dengan berempati dengan orang lain.
Suatu waktu dia berjalan menyusuri kampung, dia bertemu dengan seorang nenek tua yang tinggal sendirian. Pertemuannya dengan nenek tua itu sangat mengetuk hatinya. Kebetulan dia datang ke kampung dengan membewa bekal uang 5 juta yang dimasukannya dalam amplop. Niatnya uang itu akan dibagi-bagikan ke beberapa orang yang dipandangnya sebagai orang tidak mampu.
Sebetulnya Khair sudah merinding sewaktu bertemu dengan nenek tua yang bernama Mbah Ju tadi. Seorang tua renta yang tinggal sendirian disebuah gubuk bambu, dengan pekerjaan hanya sebagai penjual kembang di pasar.
Ketika itu Mbah Ju baru saja pulang dari mencari kayu bakar dan kembang untuk dijual kepasar.
Khair mencoba iseng menanyakan ke Mbah Ju. "dari mana Mbah? . "Dari hutan mencari kayuuu..." dijawab orang tua itu dengan cerdas. Punya uang berapa Mbah sekarang?. "." Wah, kulo mboten gadah yotro Den....(maksudnya :wah, saya tidak punya uang Mas.... " Kemudian Mbah Ju menambahkan bahwa dirinya sedang tidak punya uang sama sekali."Dari mana dapat uang belanja Mbah?." tanya Khair. " Kadang dikasih sama orang lain dan kadang juga kembangnya laku Den.". "Saat ini Mbah hanya mempunyai beras dua cangkir untuk dimasak dan Mbah masih punya daun lembayung untuk dimasak menjadi sayur." Begitu kata Mbah Ju. Ketika itu Mbah Ju tidak punya lauk sama sekali.
Khair kemudia menawari uang 1 juta sambil bertanya ."apakah Mbah Ju pernah memegang uang 1 juta? ." "Belum pernah Den.." Seperti apa banyaknya 1 juta itu Den? Kata Mbah Ju menimpali.
Setelah Khair memberikan uang itu yang dimasukan dalam amplop, seketika itu Mbah Ju menangis. Dia merasa baru pertama kali ini ada orang yang mau berbagi dengannya sebanyak itu...."Matur nuwun sanget Dennnnnnn...." sambil terus mengangis dan tidak jelas ngomong apa lagi Mbah Ju........
Subhanalloh....alangkah nikmatnya dapat berbagi dengan orang lain....dapat membahagiakan orang lain.......
No comments:
Post a Comment