TEMPO.CO , Oregon - Peringatan bagi para orang tua dengan anak balita. Tiffany Hebb yang menyangka, kebiasaan mengajak Ollie Hebb, anaknya yang masih berusia 21 bulan mencemplungkan pakaian ke mesin cuci berakibat fatal. Di luar pengawasannya, sang anak ternyata melakukan sendiri pekerjaannya dan tercebur dalam mesin cuci.
Pagi itu, Tiffany kebingungan tak menjumpai anaknya. Ia mencari ke tiap sudut rumah, dan sang anak tak kunjung ditemukan. Tak dinyana, sang anak ternyata tenggelam dalam tabung mesin cuci. Ollie meninggal sehari kemudian.
"Saya berlari melalui seluruh rumah saya, memanggil namanya dan tidak bisa menemukannya di mana pun," kata Tiffany pada News Desert. "Tidak pernah berpikir bahwa ia akan berada dalam mesin cuci."
Menurut Komisi Keamanan Produk Konsumen, sebuah agen federal AS, kasus ini bukan yang pertama. Dalam kurun 2005-2009, setidaknya ditemukan dua kasus serupa.
Tiffany dan Chris Hebb tidak mungkin akan menghadapi dakwaan. Kini, Tiffany dalam penyidikan polisi. "Saat kejadian dia ada di ruang tamu, membaca majalah," kata polisi. "Itu bukan seperti ibu yang punya anak balita dan mengawasinya."
Laporan 2011 mengatakan dua anak di bawah usia 5 tahun meninggal di dalam mesin cuci antara 2005 dan 2009. Selama jangka waktu itu, 350 anak meninggal tenggelam di bathtub, dan 77 tenggelam dalam kolam atau septic tank.
No comments:
Post a Comment