Thursday, January 26, 2012

Kepada Liberal IDIOT Yang Berfikir Segalanya Baik-Baik Saja



Kondisi Indonesia secara sosial, politik maupun ekonomi sama-sama kita ketahui tidak semakin membaik paska Reformasi, hingga beberapa waktu lalu beredar berita tentang hasil pooling yang menyebutkan Presiden Soeharto lebih baik ketimbang SBY.

Berkali-kali tulisan dalam blog ini mengingatkan akan kondisi Indonesia yang sebenarnya. Namun kali ini kita tidak akan membahas tentang kondisi Indonesia, melainkan Amerika, negara yang menjadi KIBLAT KEMAJUAN para Liberalis, karena kondisi di Indonesia hanya riak-riak saja dari sistem ekonomi-sosial-politik global yang dikendalikan manusia-manusia tidak bermoral.

Ketika Obama terpilih menjadi presiden, dunia seakan dilanda demam Obama. Ia begitu diidolakan sebagian besar manusia di dunia meski ia tidak mempunyai karya apapun untuk dibanggakan. Sebagai contoh, selama menjadi politisi dengan duduk sebagai anggota legislatif ia tidak pernah membuat satu pun rancangan undang-undang. Satu-satunya karya yang dibuatkan adalah biografi yang orang biasa saja bisa menilainya sebagai: SANGAT NARSIS.

Belum lagi latar belakang keluarganya: orang tua kandungnya yang tidak jelas status pernikahannya, ayahnya yang pemabuk berat dan meninggal tidak wajar, dan ... ah foto-foto telanjang ibu kandungnya kala masih muda beredar luas di internet. (Yah ibu Obama memang wanita "modern" dan "progresif" serta seorang "pejuang demokrasi dan kesetaraan gender").

Herannya masih banyak saja orang-orang "idiot" yang memuja-mujinya setinggi langit hanya karena media-media massa barat sengaja mempromosikan dirinya. Penulis (blogger) kenal dua orang petinggi media massa nasional "idiot" yang begitu antusias memuja-muji Obama dan keluarganya, mereka teman se-kampus dahulu.

Selain kebohongan-kebohongan yang telah ditebarkannya (membawa perubahan, menutup penjara Guantanamo, menghentikan perang di Irak dan Afghanistan .. bla bla bla), Obama juga membawa ekonomi Amerika ke titik kehancuran yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Di bawah kepemimpinannya saat ini Amerika meraih rekor hutang terbesar sepanjang sejarah, mencapai $15 triliun. Ia bahkan berencana menambah hutang lagi senilai $1,2 triliun tahun 2012.

Dan alih-alih memperhatikan rakyat kecil (Mainstreet), Obama justru mengorbankan mereka demi memenuhi ambisi nafsu para pemilik modal (Wallstreet) dengan kebijakan bailout-nya yang mencapai triliunan dolar. Bukannya perekonomian semakin baik, justru semakin hancur. (Bailout pada dasarnya adalah rekayasa untuk mengalihkan kekayaan sebagian besar rakyat kepada sebagian kecil pemilik modal, dengan kata lain PERAMPOKAN BESAR-BESARAN dan TERANG-TERANGAN).

Hutang pemerintah pun semakin membengkak, karena bailout dibiayai dengan hutang yang harus dibayar oleh pajak rakyat. Dan jika ditanyakan kepada para pengambil kebijakan, kapan kira-kira semua hutang itu bisa lunas dibayar, mereka hanya melengos karena memang tidak masuk akal hutang-hutang itu bisa lunas.

Jika pun ada mesin uang yang bisa mencetak uang $100 dolar setiap detiknya, diperlukan waktu 4.750 tahun untuk melunasinya. Sialnya lagi pemerintah pun tidak bisa mencetak uang karena kekuasaan itu sudah diserahkan kepada sekelompok bandit pemilik saham bank sentral (Federal Reserve). (Liberal idiot menyangka bank sentral dimiliki oleh pemerintah hanya karena nama "federal". Mereka bahkan tidak bisa membedakan dengan "Federal Express" atau merek sepeda "Federal").

Perusahaan-perusahaan kolaps, dan penangguran meningkat tajam. Tinggal menunggu waktu saja saat tidak ada lagi negara dan lembaga keuangan internasional yang mau memberikan kredit kepada pemerintah Amerika, Amerika bangkrut dan hancur ekonominya. Tidak bisa dibayangkan dampak kehancuran raksasa ekonomi seperti Amerika terhadap perekonomian global. Kehancuran ekonomi global yang sudah pasti diikuti kehancuran tatanan sosial politik global: PERANG & KEKACAUAN BESAR.

Di seluruh Amerika, kemiskinan kini tampak sebagai fenomena yang mencolok. Jutaan warganya yang bangga dengan negara serta apa yang telah dicapainya kini sampai pada tahap tidak memiliki pilihan lain selain menjadi "pengemis".

Pada awalnya para pengangguran baru korban PHK masih bisa ditampung oleh saudara dan kerabatnya. Namun kini jumlahnya sedemikian berat hingga bahkan orang-orang yang dahulu menjadi penolong, kini harus turut menjadi gelandangan. Pemandangan orang-orang bekas kelas menengah pengendara BMW dan Mercy yang antri untuk mendapatkan ransum makanan kini adalah hal biasa.

"Banyak orang yang datang malu-malu kepada saya dan mengatakan, "Anda tahu, dahulu saya sering menyumbang makanan dan uang ke sini. Sekarang saya membutuhkan pertolongan Anda."," kata seorang penjaga dapur umum di Crystal Lake, Illionis.

Namun tidak semua orang akan meminta dengan baik-baik, ketika kondisi sosial ekonomi semakin memburuk. Baru-baru ini saya melihat tayangan di program "Voice of America" yang ditayangkan sebuah televisi nasional, tentang bagaimana orang-orang rela bertelanjang hanya untuk mendapatkan diskon sepatu merek terkenal. Dan saat pintu toko dibuka, orang-orang saling berkelahi hanya untuk bisa masuk. Pemandangan seperti itu ternyata sudah menjadi hal biasa di Amerika.

Orang bijak berkata, kegilaan terjadi saat seseorang melakukan hal yang sama berulang-ulang namun ia mengharapkan terjadinya perubahan. Rakyat Amerika, juga Indonesia tentunya, serta negara-negara "demokratis" lainnya, terus saja memilih para kriminal dan pencuri sebagai pemimpin mereka dan kemudian bermimpi keadaan akan menjadi lebih baik. Mereka menyangka para pemimpin itu adalah orang-orang yang bijaksana hanya karena kampanye pencitraan melalui media massa.

Banyak perubahan kecil atau sebuah perubahan besar saja tidak akan cukup untuk membuat keadaan membaik. Diperlukan perubahan besar-besaran secara fundamental dan komprehensif (REVOLUSI). Dan untuk itu diperlukan seorang pemimpin yang tegas dan bijaksana. Bukan pemimpin yang peragu, apalagi perajuk yang bukannya mengayomi rakyat, justru membebani rakyat dengan keluh kesah. Orang ini hanya pantas masuk...........TONG SAMPAH.(cahyono adi/mantan wartawan)



sumber : situslakalaka-2.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Pages

Gabung Yuk....