Peristiwa pengepungan terhadap empat pimpinan FPI yaitu :
- Ustadz Sobri Lubis (Sekjen FPI),
- Habib Muchsin Al- Attas (Ketua DPP FPI),
- Ustadz Awit Masyhuri (Ketua Bidang Dakwah FPI) dan
- Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman (Panglima Laskar FPI)
ternyata tidak berhenti di Bandara Tjilik Riwut saja. Warga Dayak yang terporovokasi melanjutkan aksinya menuju kota Kapuas.
Tepatnya, hari Sabtu (11/2/2012) sore hari, delegasi DPP FPI melalui kota Banjarmasin tiba di Kuala Kapuas, malamnya diterima di rumah Bupati Kapuas Ir. H. Muhammad Mawardi, MM. Sehubungan adanya info bahwa puluhan truk mengangkut ratusan warga Dayak Palangkaraya menuju Kapuas, maka Bupati segera menghubungi Gubernur Kalimatan Tengah untuk mencegah hal tersebut, tapi Gubernur Kalteng justru...........LEPAS TANGAN.
Malam itu, Sabtu (11/02/2012), ratusan warga Dayak Palangkaraya malah mengepung rumahBUPATI KAPUAS dengan membawa senjata tajam dan tercium bau minuman keras (miras) sambil berteriak menantang perang.
Himbauan Kapolres, Bupati dan pimpinan warga Dayak tidak didengar oleh pimpinan maupun massa Dayak yang mabuk dan bernafsu untuk membunuh pimpinan FPI. Pada akhirnya, warga Dayak Muslim Kapuas bersama warga lainnya tetap melanjutkan acara Maulid di Kuala Kapuas, ada pun Delegasi FPI dengan bantuan KODIM setempat meninggalkan lokasi menuju Banjarmasin.
Dari kasus tersebut, terlihat Bupati dan Kapolres serta Dandim Kapuas telah bekerja sangat baik, Sebaliknya GUBERNUR KALTENG Agustinus Teras Narang dan KAPOLDA KALTENGBrigjen. Pol. Damianus Jackie telah menjadi provokator.
Pencopotan Gubernur dan Kapolda Kalimatan Tengah adalah suatu keniscayaan bagi mereka yang menginginkan Kebaikan, tetapi jika timbul peperangan, KAMI semua berada di barisan saudara kami......FPI. Kedua oknum tersebut diduga kuat membiarkan peristiwa pengepungan di Bandara Cilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sebagai ekses dari tindakan provokasi terhadap warga Dayak tersebut, rumah anggota FPI Habib Muhri bin Muhammad Bahasyim di Palangkaraya dihancurkan oleh massa.
“Copot Gubernur Kalteng dan Kapolda Kalteng! keduannya penjahat kemanusiaan yang telah membiarkan warga Dayak Palangkaraya merusak rumah tokoh Muslim H. Muhri Muhammad Bahasyim dan sejumlah warga Muslim lainnya di kota Palangkaraya, serta membiarkan pengepungan, masuk landasan Bandara, bahkan mengepung kediaman Bupati Kapuas,”
Bukan hanya itu pembaca situslakalaka, dari sumber yang layak kami percaya, Gubernur dan Kapolda Kalimatan Tengah DIDUGA KUAT telah membiarkan rencana dan upaya pembunuhan terhadap Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI). Hal itu bisa dibuktikan, ketika rapat massa pengacau dan pelepasannya justru muncul dari Komplek Kantor Gubernur Kalteng dengan sepengetahuan Gubernur dan Kapolda Kalteng.??? Keduanya bahkan ditengarai juga terlibat konflik agraria yang telah merugikan dan menzalimi para petani warga Dayak Seruyan di Kalteng yang saat ini sedang dibela DPP FPI.
Salah seorang tokoh Seruyan yang juga anggota DPRD saat ini juga dikabarkan sedang dalam perlindungan DPP FPI di Jakarta karena mau “dikerjai” oleh Gubernur dan Kapolda Kalteng. Direncanakan beberapa hari kedepan, DPP FPI akan mendampingi anggota DPRD tersebut mengadu ke DPR RI dan Komnas HAM serta instansi Pemerintah lainnya.
Selepas membaca ini, perhatikan golongan yang sangat membenci KAUM MUSLIM dan justru berkasih sayang terhadap ORANG yang nyata-nyata KAFIR. Mulai saat ini, siapapun yang masih bingung siapa KAWAN dan siapa LAWAN, Berdoalah agar kelak kalian ada pada barisan yang akan memerangi YAHUDI,........Serukan Pencopotan GUBERNUR & KAPOLDA Kalimantan Tengah sekarang juga!!!!.
No comments:
Post a Comment