Film
seri di Starworld. Si dokter House lagi ngobatin anak yang sakit parah
banget dibilang sama si dokter, kira-kira begini, “anak sakit parah
begini tinggalnya pasti di Indonesia”.
Film tentang
selancar dari Hawai ke Bali. Waktu itu ada peselancar2 muda dari Amerika
yang nyoba semua ombak yg ada di dunia. Saat itu di Lombok/Bali,
ceritanya mereka ketangkep polisi Indonesia, trus polisinya disuap
dengan cara “salaman dengan nempelin duit ke tangan polisi”. Lolos deh
mereka.
Dalam salah satu
adegannya, Danny Glover memaki-maki dengan mimik khasnya, “Kapal bodoh
ini dibuat oleh seorang yang berasal dari Indonesia”. Wah, ngeselin
banget ya. Ceritanya imigran china yang diselundupkan pake kapal yang
diatasnamakan sebuah perusahan di Indonesia, (tapi fiktif). Coba deh
perhatikan waktu Mel Gibson and the geng lagi ngobrol di markas sebelum
menyerbu Uncle Benny. 'Jadi, Indonesia digambarkan sebagai negara yang
selalu bikin kacau”.
Film ini
berkisah tentang seorang wartawan yang dikirim untuk bertugas di Jakarta
pada tahun 1965-1966. Saat itu, Indonesia yang dipimpin oleh Presiden
Soekarno sedang mengalami krisis politik dan ekonomi.Tak heran, situasi
Jakarta digambarkan sangat kacau, lengkap dengan embel-embel penduduk
yang merana karena kelaparan. Dimeriahkan oleh akting dari Mel Gibson
dan Sigourney Weaver. Syutingnya sendiri dilaksanakan di Bangkok, karena
tidak diijinkan pemerintah di Jakarta. (tanya kenapa?). Hehehe.
Akibatnya meski ada beberapa dialog menggunakan Bahasa Indonesia, namun
karena aktornya adalah orang bangkok, maka ucapannya terdengar aneh di
telinga. Adegan yang paling terkenal sewaktu temennya Mel Gibson, Billy
Kwan (ni artis cewek cuman di film ini main jadi cowok) ngegantungin
spanduk di Hotel Indonesia (ceritanya) dengan tulisan SOEKARNO FEED YOUR
PEOPLE. Saat Oscar 1982, film ini menang untuk artis terbaik Linda
Hunt.Fim ini gak cuman nyebutin indonesia tapi tentang Indonesia. Jadi,
dalam film ini, Indonesia digambarkan sebagai negara penuh konflik.
Sebuah serial tv
yang bersetting gedung putih, dengan tokoh presiden Amerika fiktif
President Bartlett (Martin Sheen) beserta stafnya. Salah satu episodenya
menceritakan tentang kesibukan gedung putih dalam menerima kunjungan
presiden Indonesia (tentu fiktif juga) namanya Siguto (mungkin maksudnya
Sugito, hahaha). Dari awal film ini Indonesia terus dijelek-jelekkan,
sehingga sempat bikin kesel waktu nonton (hehehe), masa ada kalimat
begini yang diucapkan seorang staf gedung putih kepada seorang staf
gedung putih lainnya: “Hati-hati jangan bikin orang indonesia
tersinggung, atau kepalamu akan dipenggal dan diarak keliling kota”.
Staff yg memperingatkan itu bilang dia lihat di internet, trus staff
yang satu lagi enggak percaya.
Jadi untungnya yang nonton West Wing juga emang gak diarahkan untuk percaya kalo Indonesia seprimitif itu. Belum lagi informasi yang salah tentang Indonesia. Digambarkan juga bahwa orang Indonesia adalah bangsa yang bodoh dan tak bisa berbahasa Inggris. Trus, ceritanya presiden Indonesia datang (dan lagi-lagi berwajah Jepang) namun gerak-gerik dan tata bahasanya mengingatkan kita sama presiden Gus Dur (Hehehe, gak tau sengaja apa enggak). Si pemeran bapak dan ibu Siguto sebagai Pres RI ini cuman kebagian disorot dari belakang, yang penampilannya jadul abisss. Pak Presiden pake peci, istrinya pake kebaya dan dikonde hehehe. And mereka sipit bangetss, mungkin cari muka melayu susah, jadi sutradara menyamaratakan orang Asia gitu aja. Diceritain disini staff gedung putih kebingungan nyari translator karena mereka bilang Indonesia speaks in 300 different languages, dan dibilang kita gak punya bahasa nasional. Disini ngaconya! Tambahan lagi staff Indonesia itu ceritanya orang Batak, dan kacaunya lagi namanya: Rahmahidi Sumahijo Bambang (lucunya waktu tuh bule ngucapin nih nama), mana nama bataknya? Kayaknya gak pernah denger ada orang Batak namanya Rahmahidi Sumahijo, orang Jawa aja kayaknya ga ada.
Ketika presiden sedang konferensi pers, para stafnya pun melakukan pertemuan informal dan mereka pusing nyari translator karena ada 1 orang yang bisa Bahasa Batak, dan dia orang Portugis, tapi tuh orang ga bisa Bahasa Inggris, jadi di film ini ceritanya mereka nyari 2 orang akhirnya buat translate Inggris->Portugis, Portugis-> Batak. Mereka berusaha menjelaskan jika mereka akan membantu perekonomian Indonesia dengan syarat beberapa tahanan politik dibebaskan. Untungnya, ending film ini bagus. Ketika mereka bersusah payah berbicara Batak dan Portugis, tiba-tiba, staf indonesia yaitu si Bambang ini (yang ini mukanya emang melayu..ga tau apa indonesia beneran..) itu bicara bahasa Inggris dan memaki-maki para staf gedung putih “Anda pikir kami bangsa yang bodoh?
Anda pikir kami tak tahu anda anggap apa bangsa kami dan apa anda pikir kami tak bisa berbahasa Inggris? Kami mengerti semua perkataan anda bahkan arah pidato presiden anda kami sangat paham. Tapi kami bangsa yang berdaulat. Jangan mentang-mentang anda negara kuat seenaknya saja mengatur kebijakan dalam negri kami. Urus saja urusan dalam negeri anda. Dan satu hal, daripada kami mengikuti kemauan Anda, lebih baik kami tak usah dibantu sama sekali”. Bagus banget endingnya.
Sayang cuma di film ya…
Jadi untungnya yang nonton West Wing juga emang gak diarahkan untuk percaya kalo Indonesia seprimitif itu. Belum lagi informasi yang salah tentang Indonesia. Digambarkan juga bahwa orang Indonesia adalah bangsa yang bodoh dan tak bisa berbahasa Inggris. Trus, ceritanya presiden Indonesia datang (dan lagi-lagi berwajah Jepang) namun gerak-gerik dan tata bahasanya mengingatkan kita sama presiden Gus Dur (Hehehe, gak tau sengaja apa enggak). Si pemeran bapak dan ibu Siguto sebagai Pres RI ini cuman kebagian disorot dari belakang, yang penampilannya jadul abisss. Pak Presiden pake peci, istrinya pake kebaya dan dikonde hehehe. And mereka sipit bangetss, mungkin cari muka melayu susah, jadi sutradara menyamaratakan orang Asia gitu aja. Diceritain disini staff gedung putih kebingungan nyari translator karena mereka bilang Indonesia speaks in 300 different languages, dan dibilang kita gak punya bahasa nasional. Disini ngaconya! Tambahan lagi staff Indonesia itu ceritanya orang Batak, dan kacaunya lagi namanya: Rahmahidi Sumahijo Bambang (lucunya waktu tuh bule ngucapin nih nama), mana nama bataknya? Kayaknya gak pernah denger ada orang Batak namanya Rahmahidi Sumahijo, orang Jawa aja kayaknya ga ada.
Ketika presiden sedang konferensi pers, para stafnya pun melakukan pertemuan informal dan mereka pusing nyari translator karena ada 1 orang yang bisa Bahasa Batak, dan dia orang Portugis, tapi tuh orang ga bisa Bahasa Inggris, jadi di film ini ceritanya mereka nyari 2 orang akhirnya buat translate Inggris->Portugis, Portugis-> Batak. Mereka berusaha menjelaskan jika mereka akan membantu perekonomian Indonesia dengan syarat beberapa tahanan politik dibebaskan. Untungnya, ending film ini bagus. Ketika mereka bersusah payah berbicara Batak dan Portugis, tiba-tiba, staf indonesia yaitu si Bambang ini (yang ini mukanya emang melayu..ga tau apa indonesia beneran..) itu bicara bahasa Inggris dan memaki-maki para staf gedung putih “Anda pikir kami bangsa yang bodoh?
Anda pikir kami tak tahu anda anggap apa bangsa kami dan apa anda pikir kami tak bisa berbahasa Inggris? Kami mengerti semua perkataan anda bahkan arah pidato presiden anda kami sangat paham. Tapi kami bangsa yang berdaulat. Jangan mentang-mentang anda negara kuat seenaknya saja mengatur kebijakan dalam negri kami. Urus saja urusan dalam negeri anda. Dan satu hal, daripada kami mengikuti kemauan Anda, lebih baik kami tak usah dibantu sama sekali”. Bagus banget endingnya.
Sayang cuma di film ya…
Dalam film yang
thriller psikologi yang dibintangi Jodie Foster ini ada adegan dimana di
sweater orang yang diculik kanibal itu tertulis “MADE IN INDONESIA”.
Apakah image Indonesia sudah sebagai negara yang banyak penculikan atau
karena kita produsen tekstil?
No comments:
Post a Comment