
Pakar
nuklir fisika Iran, Profesor Massoud Ali Mohammadi dan para ilmuan lain
negara ini tidak pernah terlintas di pikiran mereka bahwa suatu hari
akan diteror oleh Dinas Intelijen Zionis Israel (Mossad).
Ia
termasuk mahasiswa pertama doktor fisika setelah kemenangan Revolusi
Islam Iran pimpinan Imam Khomeini ra. Sebenarnya ini merupakan tunas
yang ditanam oleh Imam Khomeini RA pada tahun 1979 di atas puing-puing
reruntuhan rezim pro-Barat dan Israel.
Pembunuhan
dosen Universitas Tehran itu menjadi incaran Mossad ketika SESAME
mengkonfirmasikan keberadaan para ilmuan Iran di Yordania. Para agen
Zionis mulai mengetahui tanggal kehadiran tim ilmuwan Iran di negara
tersebut. Karena itu, Mossad mampu mengontrol seluruh percakapan dan
email mereka dengan menggunakan peralatan super canggih.
Bersamaan
dengan itu, komandan operasi Mossad di Yordania memberi perintah kepada
para ilmuwan Israel untuk mendekati Ali Mohammadi dan rekan-rekannya
dengan alasan menggelar pertemuan tingkat pakar. Mereka diminta untuk
membujuk para ilmuwan Iran agar bersedia menjadi agen Mossad melalui
kerjasama ilmiah.
Sayangnya,
tidak satu pun tim Iran yang membiarkan dirinya didekati oleh para
ilmuan Zionis. Setelah kembali dari pertemuan SESAME, tim operasi dan
para ilmuan Israel melaporkan bahwa Ali Mohammadi dan rekan-rekannya
tidak bisa diperalat. Dalam laporannya, mereka juga mengakui kemampuan
Profesor Ali Mohammadi dan tim kerjanya, Doktor Majid Shahriari .
Para pemimpin Tel Aviv akhirnya berkesimpulan bahwa perlu mempersiapkan daftar para ilmuwan Iran untuk dieksekusi. Setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mensahkan daftar sangat rahasia ini, Mossad mulai melancarkan operasinya dan mengumpulkan informasi dan data.
Mengingat
para ilmuwan Iran minim melakukan perjalanan ke luar negeri, akhirnya
diputuskan operasi itu harus digelar di ibukota Iran sehingga semua
pihak beranggapan teror para ilmuan, merupakan konflik intern SUNNI-SYIAH
Kaum Pro ISRAEL di Tehran (SAYAN) berhasil mengumpulkan informasi
tentang aktivitas Profesor Ali Mohammadi di ibukota Iran dan
menyerahkan kepada penghubungnya di Mossad. Setelah itu para agen dari
unit KIDAN mengambil alih kelanjutan operasi dan mengirim orang-orang
ahli untuk melakukan latihan operasi teror di kamp-kamp rahasia.
Tujuannya adalah menghapus nama Profesor Ali Mohammadi dari lembaran
kehidupan.
Setelah
lama mengintai aktivitas Ali Mohammadi, tanggal 12 Januari 2011
ditetapkan sebagai waktu pelaksanaan operasi tersebut. Pada malam
sebelumnya, sebuah sepeda motor yang sudah dipasang bom, ditempatkan di
samping pintu rumah ilmuwan itu.
Ketika Profesor Ali Mohammadi keluar dari rumahnya di pagi hari, bom
yang dikontrol dari jarak jauh itu diledakkan dan ilmuwan fisika nuklir
Iran ini pun menemuai ajalnya. (IRIB/RM/SL)


No comments:
Post a Comment