Tugas dan kewajiban polisi di seluruh dunia hampir sama: mengejar dan membekuk penjahat serta menjaga keamanan. Nah, pekerjaan ini pastinya memerlukan kondisi tubuh yang sehat dan bugar. Kalau polisi berbadan tambut dan berperut gendut, sudah pasti dia akan menjadi olok-olok penjahat yang dikejarnya alias menghambat dalam menuaikan tugas.
Nah, berkaca daripada hal tersebut maka Kepala polisi di Provinsi Punjab, Pakistan, Habibur Rehman. Memberlakukan aturan khusus kepada 175 ribu petugas polisi di daerahnya. Mulai 1 Juli 2012, ukuran lingkar pinggang petugas polisi tidak boleh melebihi 96 cm.
Polisi gendut di Punjab (kiri) harus sudah kurus sebelum 1 Juli 2012
Pemberlakuan aturan ini bukan main-main. Jika pada tenggat waktu tersebut masih ada yang melanggar, maka polisi yang bersangkutan tak boleh lagi bertugas di lapangan. “Jika saya bisa berdiet, Anda juga,” kata Rehman, kemarin (18 Juni 2012). Demi terpenuhinya aturan ini maka Kepolisian Punjab memberikan fasilitas dan waktu khusus bagi aparatnya untuk berolahraga.
Keputusan ini dibuat karena wilayah Punjab terkenal dengan serangan militan Taliban. Apalagi, berdasarkan data kepolisian setempat, separuh dari personel polisi kelebihan lemak di perut. Menurut media lokal ,sebanyak 77% polisi di Kota Rawalpindi kelebihan berat badan.
Ghazanfar mengakui masalah ini bukan kesalahan petugas semata. “Kami kekurangan orang. Jika seorang petugas mengerjakan tugas enam orang, kapan dia akan berolah raga?” ucapnya. Makanan ala Pakistan juga dituding menjadi penyebab obesitas para polisi. Maklum, penganan dari negeri itu terkenal kaya minyak dan daging. Pantas saja.
Menurut majalah Forbes, pakistan berada di Peringkat 162 dari 194 negara yang warganya gemuk, dimana 22,2% dari seluluh populasinya mengalami kegemukan walau banyak warganya yang miskin.
Bagaimana kalau aturan seperti ini diberlakukan di Indonesia, karena seringkali kita melihat polisi yang berperut (agak) buncit. Bukan hanya rekeningnya yang gendut, tapi perutnya juga.
No comments:
Post a Comment