Juru
bicara Taliban, Qari Yusuf Ahmadi, mengutuk tindakan itu sebagai
kekejian di luar batas kemanusiaan, sangat liar dan terlalu memalukan
untuk dibicarakan. Yusuf menambahkan, tindakan tak senonoh Marinir AS
itu bukan pertama kalinya. "Perbuatan itu membuat Taliban akan terus
melakukan serangan kepada Amerika," ancamnya.
Video
berdurasi 39 detik yang diunggah di situs TMZ and YouTube, pada Rabu
(11/1/2012) itu menunjukkan empat pria berpakaian militer AS lengkap
dengan senjata laras panjang, mengencingi tiga jenazah yang diduga
mujahidin Taliban. Ketiga jenazah ini tergeletak tak bernyawa itu
berkulit coklat, bertelanjang kaki dan bajunya hampir lepas. Salah satu
jenazah mujahidin itu bersimbah darah.
...Perbuatan tak senonoh serdadu itu membuat Taliban akan terus melakukan serangan kepada Amerika...
Dari
percakapan yang terdengar, keempat serdadu AS tersebut nampak sengaja
merekam adegan biadab tersebut. Sambil bersenda gurau, empat serdadu itu
membuka ritsleting dan langsung mengencingi mayat-mayat itu. Pada akhir
video, salah satu tentara AS berkata ke arah mayat yang bersimbah
darah, "Semoga harimu menyenangkan, sobat." Ejekan itu ditimpali oleh
rekannya yang lain, "Kau sudah merekamnya?" dan suara lain menjawab,
"Ya. lelucon lainnya, seperti air pancuran."
Menanggapi
video binatangisme itu, Pemerintah AS pun bereaksi cepat dengan
mengatakan militer AS sedang menyelidiki rekaman video tersebut. Korps
Marinir mengatakan video yang beredar di internet tersebut belum bisa
diverifikasi karena tak diketahui siapa yang mengunggahnya di dunia
maya. Namun mereka mengecam tindakan dalam video itu bertentangan dengan
nilai-nilai yang mereka junjung. "Tindakan dalam rekaman tersebut tidak
sejalan dengan nilai-nilai utama kami dan bukan merupakan indikasi
karakter Marinir di Korps kami. Hal ini akan diselidiki hingga tuntas,"
ucap Korps Marinir AS di Pentagon, dalam pernyataan persnya.
Senada
itu, juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan bahwa terlepas dari
situasi atau siapa yang ada di video, ini adalah perilaku yang
mengerikan, menjijikkan dan tak boleh dilakukan oleh siapa pun yang
mengenakan seragam. "Video itu membuat saya mual," kecamnya.
Sementara
itu, seorang perwira senior Korps Marinir AS yang telah menginvestigasi
video tersebut mengatakan, dari perlengkapan yang dikenakan oleh
keempat pria dalam video tersebut merupakan perlengkapan kesatuan sniper
(penembak jitu) Korps Marinir di Batalion ke-3, Marinir ke-2, dari Camp
Lejeune di North Carolina.
...undang-undang perang internasional melarang tindakan yang menjijikkan serta amoral seperti itu...
Perlengkapan
yang spesifik hanya dimiliki oleh kesatuan tersebut dapat dilihat dari,
senjata laras panjang kaliber 30 yang mereka bawa, dan helm yang mereka
kenakan. Menurutnya, helm yang dikenakan ke empat pria dalam video
tersebut dirancang dengan bagian depan lebih pendek, sehingga dapat
menempatkan teropong senapan dekat dengan wajah mereka.
Dewan
Hubungan Amerika-Islam mengecam keras para serdadu marinir AS yang
melakukan kebiadaban dalam video itu. "Kami mengutuk penodaan terhadap
jenazah sebagai pelanggaran atas peraturan militer negara dan
undang-undang perang internasional melarang tindakan yang menjijikkan
serta amoral seperti itu," kata kelompok tersebut dalam surat kepada
Menteri Pertahanan Leon Panetta. [taz/bbc, trb, viv, plt] (voa-islam.com)
No comments:
Post a Comment